Penemuan Fosil 256 Telur Dinosaurus di India Ungkap Fakta Mengejutkan
Ditulis tanggal 24 Jan 2023 | Dibaca 393 kali
CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2023 07:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah paleontolog menemukan fosil 256 telur dari 92 sarang yang diduga milik dinosaurus herbivora, Titanosaurus. Telur-telur berukuran 15 cm hingga 17 cm itu ditemukan di India bagian tengah.
Titanosaurus merupakan dinosaurus berjenis sauropoda yang berleher panjang dan berukuran besar. Mereka hidup di sekitar 66 juta tahun lalu di wilayah yang kini menjadi India bagian tengah.
Melansir CNN, telur-telur yang ditemukan di sarang ini saling berdekatan. Itu menunjukkan titanosaurus bukan tipe orangtua yang perhatian terhadap telur-telurnya.
"Karena titanosaurus berukuran sangat besar, sarang yang rapat dan berdempet, sarang yang berdekatan tidak memungkinkan mereka mengunjunginya untuk bermanuver atau menginubasi telur-telur ini," "Itu karena titanosaurus mungkin saja akan menginjak telur-telur mereka sendiri," kata Guntupalli Prasad, paleontolog yang memimpin studi ini.Penemuan sarang dinosaurus terbilang tidak biasa. Pasalnya, dibutuhkan kondisi yang utuh dan 'apa adanya' agar telur-telur ini bisa berubah menjadi fosil.
Hal tersebut diungkapkan Darla Zelenitsky, associate professor dari University of Calgary di Kanada. Zelenitsky merupakan ahli paleobiologi yang memelajari telur dinosaurus, namun tidak terlibat dalam studi yang dipimpin Guntupalli.
Perilaku titanosaurus terhadap sarangnya mirip dengan perilaku burung dan buaya. Dari tata letak telur-telur tersebut, para pakar menyimpulkan, dinosaurus meletakkan telurnya bersama dalam sebuah koloni, seperti yang dilakukan banyak burung saat ini.
"Koloni sarang itu menjadi sebuah pemandangan yang akan terlihat di era Cretaceous, di mana banyak lanskap akan dipenuhi sarang dinosaurus yang demikian banyaknya," kata Zelenitsky.
Lebih lanjut, dalam sarang yang baru ditemukan ini, satu telur diketahui berjenis ovum-in-ovo. Istilah tersebut digunakan untuk menyebut telur yang menempel kepada telur lain yang masih dalam proses terbentuk.
Penemuan itu membuat para pakar menyimpulkan, titanosaurus menetaskan telurnya secara satu persatu dan berurutan. Hal itu mengindikasikan titanosaurus memiliki kemiripan dengan perilaku burung saat menetaskan telurnya. "Ovum-in-ovo dan telur dengan banyak lapisan cangkang adalah dua karakter patologis umum yang telah dicatat dari arkosaurus dan amniota lainnya," tulis para pakar dalam publikasinya di jurnal Nature.
"Pengertan yang ada saat ini adalah ovum-in-ovo merupakan karakter unik dari burung dan telur dengan banyak lapisan cangkang, yang sebelumnya identik hanya kepada reptil, sekarang dianggap biasa pada reptil dan burung," tulisnya lagi.
"Kehadiran ovum-in-ovo dari sarang titanosaurus mendukung ide bahwa mereka punya morfologi saluran telur yang mirip dengan burung secara fungsional," tulisnya.